Sabtu, 25 Juni 2016

Jambu air citra : Budidayanya mudah, bisa panen tiga kali setahun

Tanaman jambu air citra bisa tumbuh baik saat musim kemarau. Bahkan di saat jarang hujan, rasa buah akan terasa lebih manis ketimbang saat musim hujan. Dengan pemeliharaan yang sederhana saja, petani bisa panen tiga kali setahun.


Rasa jambu air citra justru semakin manis di kala musim kemarau yang minim air. Karena itu, bagi petani, di saat musim kemarau inilah saat panen jambu air citra yang tepat. 



Di kala berbuah di musim hujan, rasa manis akan berkurang karena jambu air memiliki struktur gabus pada daging buah. Struktur gabus ini menyerap air sehingga dalam kondisi iklim dengan air berlimpah, justru tidak menghasilkan buah berkualitas. 



Rudy Sudjarwo, pemilik CV Segar Rasa di Demak, mengatakan bahwa pohon jambu air citra tumbuh ideal ketinggian tanah antara 200 meter - 500 meter di atas permukaan laut (dpl). 



Lokasi budidaya yang tepat akan membentuk buah seperti lonceng dan berwarna merah kecokelatan dengan rasa yang manis dengan kandungan air yang cukup.



Contohnya, ketika jambu citra ditanam di kota Malang yang bertemperatur dingin dan curah hujan tinggi, buah yang dihasilkan kecil dan tidak begitu manis. Namun, di Demak, jambu air citra akan menghasilkan buah yang manis. 



Nah, untuk mengembangkan tanaman jambu air citra yang paling praktis melalui proses cangkok. Namun, sebelum mencangkok harus dipilih dahulu batang yang kokoh dan memiliki daun lebat, hijau, dan segar. 



Selain itu, harus dipastikan pula batang tanaman induk memiliki kulit yang mulus, tidak memiliki bercak keputihan atau kelabu. "Pilih tanaman dengan batang kokoh dan percabangan kuat," katanya.



Bibit yang sudah jadi dan kelihatan akarnya, kemudian dipindahkan ke tempat teduh menggunakan polybag atau pot. Bibit perlu dirawat dengan menyemprotkan pupuk daun, pupuk kandang atau kompos secukupnya. Setelah dirawat 2-3 bulan, barulah bibit dipindah ke lokasi penanaman, baik itu di tanah maupun di pot besar. Setiap hektare kebun, bisa ditanami sekitar 200 pohon jambu. 



Setelah dipindahkan, tiga bulan sekali, bibit perlu mendapat tambahan pupuk kompos sekitar satu karung. Selain itu, perlu juga pemberian pupuk urea dan NPK sebanyak dua gram, atau sekitar satu sendok makan. 



Pemeliharaan juga perlu dilakukan dengan pemangkasan daun yang terlalu rimbun. Pemangkasan dilakukan untuk mempercepat proses pencabangan dan pembuahan. Adapun penyiraman dilakukan sebanyak dua kali sehari.



Dalam kurun waktu enam bulan, tanaman jambu air sudah berbuah. Namun, biasanya, buah perdana ini mutunya tidak terlalu baik. Untuk mendapatkan buah yang sempurna, biasanya setelah tanaman berumur dua tahun. Untuk sekali panen, petani bisa mendapatkan buah sebanyak 25 kg per pohon atau 75 kg per tahun per pohon jika panen bisa tiga kali. 



Walau proses budidaya itu cukup mudah, Rony Pranata, pemilik CV Bina Agro Mandiri di Yogyakarta, mengingatkan ancaman rontok bunga dan buah. "Jika bunga dan buah rontok perlu penambahan kalsium hingga membuat cabang, ranting, dan tangkai menjadi kokoh," katanya. Kalsium juga baik untuk meningkatkan daya elastisitas dan sel buah sehingga tak mudah retak. 



Selain rontok bunga dan buah, perlu mewaspadai serangan hama kutu putih yang biasanya menyerang di saat musim kemarau. Kutu putih ini akan mengakibatkan daun dan batang mengkerdil karena parasit ini memakan nutrisi tanaman jambu. Untuk mengatasinya, bisa menggunakan fungisida atau disemprot menggunakan air deterjen. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar